top of page

NOMINASI LOMBA FOTO KATEGORI UMUM

"PESONA CAGAR BUDAYA BALI, NTB, dan NTT"
Kampung Adat Namata - Karya : Abu Hasan

Kampung Adat Namata - Karya : Abu Hasan

Namata merupakan nama salah satu Kampung Adat, yang berada di wilayah Adat Habba atau tepatnya di Kecamatan Sabu Barat, Desa Raeloro. Selain sebagai nama Kampung Adat, Namata juga merupakan nama salah satu suku Besar yang ada di Kabupaten Sabu Raijua khususnya di wilayah Adat Habba yang dalam wilayah administrasi masuk pada Kecamatan Sabu Barat, Batu-batu peninggalan yang diyakini berusia ratusan bahkan ribuan tahun, dianggap tempat keramat dan sampai sekarang masih di lestarikan

Genjek Kolosal di Taman Ujung - Karya : I Wayan Surya Edi Gautama

Genjek Kolosal di Taman Ujung - Karya : I Wayan Surya Edi Gautama

Taman Soekasada Ujung merupakan situs cagar budaya yang ada di Kabupaten Karangasem, Bali dibangun tahun 1909 atas prakarsa Raja Karangasem yang arsiteknya adalah seorang Belanda bernama Van Den Hentz, Seorang Cina bernama Loto Ang dan juga melibatkan Undagi Bali (arsitek Bali). Situs ini pernah mendapat penanganan konservasi pada tahun 2001-2003 melalui proyek Pelestarian Warisan Budaya Bali dengan kegiatan Rekonstruksi dan Konservasi.

Pesona Bale Kapal Taman Soekasada Ujung - Karya : I Wayan Surya Edi Gautama

Pesona Bale Kapal Taman Soekasada Ujung - Karya : I Wayan Surya Edi Gautama

Perpaduan arsitektur Bali, Cina dan Eropa menjadi kekuatan ciri khas dari bangunan Taman Air Soekasada Ujung, salah satu bangunannya yang ikonik adalah Bale Kapal, yang merupakan simbol dari pemerintahan kerajaan, dimana dimaknai sebagai kapal yaitu alat atau kompas untuk membawa dan mengarahkan rakyat guna mencapai kesejahteraan rohani dan jasmani.

Goa Garba - Karya : I Made Dana

Goa Garba - Karya : I Made Dana

Goa Garba terletak di Banjar Samigunung, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali. Berada tepat di bawah timur pura Pengukur ukur, Situs ini berbentuk gapura dengan bangunan Bali Kuno. Dengan tangga yang terbuat dari batu batu besar. Tampat seorang penjaga menyapu dan merawat situs ini.

Penyucian Diri di Mata Air Suci Tirta Empul - Karya : Afrinaldi Zulhen

Penyucian Diri di Mata Air Suci Tirta Empul - Karya : Afrinaldi Zulhen

Dibalik kesegaran mata air Tirta Empul, umat Hindu Bali mempercayai bahwa mata air yang telah digunakan oleh Wangsa Warmadewa sejak abad ke-10 Masehi ini memiliki khasiat untuk menyucikan diri dari segala noda dan kotoran jasmani rohani. Tak heran pada saat Hari Raya Galungan, mata air ini ramai dikunjungi oleh warga dari beberapa daerah untuk melukat diri mereka, berharap dan berdoa agar nasib mereka jauh lebih baik dari sekarang.

Masjid Kuno Bayan - Karya : Agus Kurniawan

Masjid Kuno Bayan - Karya : Agus Kurniawan

Masjid yang di bangun sekitar abad 17 ini terletak di desa Bayan, Lombok Utara yang merupakan gerbang penyebaran Islam di pulau Lombok. Dengan bentuk yang sederhana dengan ukuran 9 x 9 meter dengan dinding yang terbuat dari anyaman bambu, beratapkan ijuk dengan pondasi dari batu kali dan lantai yang terbuat dari tanah liat. Saat ini masjid yang masih berdiri kokoh ini hanya di fungsikan ketika hari besar Agama Islam saja.

Ekskavasi Situs Lambanapu - Karya : Giri Wijayanto

Ekskavasi Situs Lambanapu - Karya : Giri Wijayanto

Situs Lambanapu terletak di Desa lambanapu, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, Nusa tenggara Timur. Situs ini penting bagi bukti awal penutur Austronesia di Pulau Sumba. Berdasarkan pertanggalan awal setidaknya telah menguni Pulau Sumba sejak 2.800-3000 tahun lalu.

Kampung Adat Tenganan Pegringsingan - Karya : Giri Wijayanto

Kampung Adat Tenganan Pegringsingan - Karya : Giri Wijayanto

Kampung Adat Tenganan Pegringsingan merupakan desa tradisional yang terletak di Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali. Bangunan lama dari susunan bebatuan masih banyak terdapat di kampung ini. Kegiatan budaya masyarakatnya pun masih menjadi roh yang menghidupkan desa adat ini.

Kampung Budaya Padadita - Karya : Giri Wijayanto

Kampung Budaya Padadita - Karya : Giri Wijayanto

Kampung Budaya Padadita terletak di Desa Mondu, Kecamatan Kanatang, Sumba Timur, NTT. Di kampung ini suasana khas Sumba masih sangat terasa dengan rumah-rumah adat beratap rumbia dan makam-makam berornamen kuda sandalwood. Masyarakatnya banyak yang berprofesi sebagai peternak kuda sandalwood. Selain itu, karena letaknya yang tak jauh dari pantai, banyak juga yang berprofesi sebagai nelayan tradisional.

Arca Siwa Bhairawa di Pura Kebo Edan Pejeng - Karya : I Made Riyasa

Arca Siwa Bhairawa di Pura Kebo Edan Pejeng - Karya : I Made Riyasa

ini adalah arca siwa bhaira disebuah situs purbakal pura kebo edan didesa pejeng gianyar,bali.arca ini tingginya 3 meter dan sayang sekali wajahnya sudah tidak jelas karena termakan usia,arca siwa bhairawa merupakan bukti berkembangnya ajaran bhairawa sebuah ajaran kebatinan untuk tujuan tujuan tertentu yang berkembang pada masa kerajaan bali kuno.

Liang Bua (Mengenal) - Karya : Jofel Eliezer Malonda

Liang Bua (Mengenal) - Karya : Jofel Eliezer Malonda

Dahulu kala manusia tidak hanya sapiens. Salah satu manusia lainnya adalah Hobbit yang tinggal di bawah kubah gamping (Liang Bua) pada Kala Pleistosen lalu. Foto ini adalah cerminan upaya kita (Homo sapiens sapiens) mengenali sepupu (Homo floresiensis) yang telah lama tertimbun di bawah endapan vulkanik di Pulau Flores.

Bersembahyang - Karya : Kadek Raharja

Bersembahyang - Karya : Kadek Raharja

Candi Tebing adalah situs purbakala yang berada di Br. Tegalinggah, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Provinsi Bali. Candi Tebing Tegalinggah ini memiliki beberapa keunikan, termasuk adanya 7 ceruk dan 3 lingga. Konon, lingga yang ada di candi ini menggambarkan sosok Tri Murti dalam agama Hindu, yakni Dewa Brahma, Dewa Wisnu, dan Dewa Siwa.

Pura Kehen Bangli - Karya : Komang Arnawa

Pura Kehen Bangli - Karya : Komang Arnawa

Bangunan Pura Kehen Bangli termasuk dalam cagar budaya peninggalan sejarah Bali. Namun kapan tahun berdirinya masih susah ditentukan. Namun ada 3 prasasti yang berhubungan dengan keberadaan Pura Kehen ini. Tak seperti pura di Bali pada umumnya, pintu masuk Pura Kehen memiliki keunikan tersendiri. Jika di pura lain pintunya berupa candi bentar (candi terbuka), tak begitu pada Pura Kehen. Pintu masuk Pura Kehen berbentuk candi kurung (candi tertutup).

Berkunjung Ke Candi Gunung Kawi - Karya : Harry Sanjaya Putra

Berkunjung Ke Candi Gunung Kawi - Karya : Harry Sanjaya Putra

Seorang turis asing berjalan mengitari area wisata Candi Gunung Kawi sambil mengamati dan mengabadikan bagian demi bagian situs Cagar Budaya Candi Gunung Kawi, Tampak Siring, Gianyar, Bali. Situs Candi Gunung Kawi merupakan situs sejarah yang dibangun kira-kira abad ke-11 Masehi pada masa pemerintahan Raja Udayana.

Rombongan Pemburu dan Gereja Tua - Karya : Alfred W. Djami

Rombongan Pemburu dan Gereja Tua - Karya : Alfred W. Djami

Rombongan pemburu berarak melintasi depan bangunan Gereja Katolik tua yang di bangun pada 1937. Gereja dengan arsitektur unik ini letaknya tepat pada jalur masuk komplek kampung adat Nualain. Keberadaan bangunan ini menjadi saksi bagaimana sejak dulu gereja dan adat hidup harmonis dalam kehidupan masyarakat setempat.

Ukiran Dinding Rumah Adat Kewar - Karya : Alfred W. Djami

Ukiran Dinding Rumah Adat Kewar - Karya : Alfred W. Djami

Ukiran pada dinding Rumah Adat di Kampung Adat, Desa Kewar, Kabupaten Belu. Terdiri dari beberapa motif fraktal, yang masing-masing pola memiliki garis-garis yang salilng berhubungan Tidak terputus. Menurut cerita, sebelum para pengukir mulai mengukir, harus diawali dengan ritual. Jika dalam proses mengukir ada garis yang putus, dipercaya sebagai tanda buruk bagi si pengukir. Penanda buruk itu berupa kematian. Terdapat juga simbol Payudara yang mempunyai makna Sumber Kehidupan.

Bocah Dalam Sarung Tenun Todo - Karya : Metilda Jelina

Bocah Dalam Sarung Tenun Todo - Karya : Metilda Jelina

Sarung tenun todo merupakan salah satu motif tenunan khas di wilayah manggarai, flores, ntt. Sarung tenun ini dipakai dalam setiap acara adat di wilayah manggarai raya. Sebagai generasi penerus warisan tenunan sarung ini, ia memilih untuk mengenakannya kapan saja sebagai identitas yang khas dari daerahnya.

Pemandangan Kerta Gosa dari Udara - Karya : Isvara Pranidhana

Pemandangan Kerta Gosa dari Udara - Karya : Isvara Pranidhana

Hal utama yang menjadi daya tarik tempat wisata taman Kerta Gosa adalah arsitektur bangunan yang mencirikan arsitektur khas Bali abad 17. Keindahan arsitektur terutama terlihat pada bangunan Bale Kambang, yang dikelilingi kolam yang disebut Taman Gili.

Rumah Adat Desa Semokan - Karya :  Herman Morrison

Rumah Adat Desa Semokan - Karya : Herman Morrison

Masyarakat hukum adat Bayan secara umum termasuk di wet Semokan dikenal dengan kepercayaan Islam Wetu Telu nya yang dari segi pemaknaan makna sangat luas tergantung dari segi apa kita mengkajinya. Islam Wetu Telu secara umum mempunyai makna tentang keseimbangan dan keserasian hubungan antara manusia dengan Tuhan, hubungan dengan sesama manusia dan hubungan antara manusia dengan alamnya.

Pura Taman Ayun - Karya : Ricky Basuki Maulana

Pura Taman Ayun - Karya : Ricky Basuki Maulana

Pura Taman Ayun berlokasi di Kecamatan Mengwi, Badung, Bali. Taman beserta pura Taman Ayun ini adalah peninggalan sejarah dari kerajaan Mengwi. Pura Taman Ayun merupakan pura pediaman Raja Mengwi untuk memuja roh-roh leluhur, serta dibangun pula meru-meru untuk pemujaan dan persembahyangan kepada para Dewa bagi masyarakat kerajaan Mengwi dalam memohon kesejahteraan.

Kampung Adat Praijing - Karya : Rizal Fauzi

Kampung Adat Praijing - Karya : Rizal Fauzi

Kampung adat Praijing di Sumba Barat NTT memiliki rumah adat tradisional , yang di dalamnya terdapat batu-batu megalitik sebagian besar merupakan batu kubur. Rumah Kalada tersebut memiliki dinding dari kayu dan beratap rumbia. Rumah ini dibedakan menjadi tiga bagian antara lain Lei Bangun (kolong rumah) sebagai tempat memlihara ternak, Rongu Uma (tingkat kedua) untuk tempat tinggal sedangkan Uma Daluku (menara atau loteng) digunakan sebagai tempat menyimpan bahan makanan dan alat pusaka.

Aliran Kehidupan - Karya : I Putu Bagus Padmanegara

Aliran Kehidupan - Karya : I Putu Bagus Padmanegara

Keberadaan dari Candi Tebing Gunung Kawi tak lepas dari Aliran Sungai Pakerisan, keberadaan ini tentunya bukan tanpa sebab, namun dikarenakan air merupakan sumber dari segala kehidupan.

bottom of page